Langsung ke konten utama

04b-KAYU STIGI DARAT


Pohon Stigi Darat biasa tumbuh ditanah padat, tandus, berkapur, atau berawa dan lebih menjauh dari pantai......., Kadang pohon ini juga tumbuh di bukit-bukit atau dataran tinggi yang berbatu .
Warna kayu coklat kehitaman dan semakin lama akan semakin hitam, serta kambium kayu berwarna hitam kemerah-merahan.
Karena tempat tumbuhnya dihimpit benda keras maka Sigi darat memiliki serat kayu/tekstur yang lebih keras dan tidak merata(Belang-belang).
Karakter kayu keras, kuat dengan batang yang lebih dinamis, mengandung kapur pada kayunya, juga lebih rendah kadar air atau kering, sehingga Stigi Darat kayunya lebih keras daripada Stigi Laut.
Kayu Stigi Darat jaman dahulu banyak dimanfaatkan para Jawara agar tahan "pukul" dan jika memukul lawan menyebabkan pingsan.
Kayu Stigi Darat hampir sama dengan Kayu Nagasari....., ditangan orang berakhlak baik maka kayu ini akan menjadi "Generator" bagi kekuatan spiritualnya, namun energi kayu ini juga akan menjadi kecil jika dipegang orang yang buruk perilakunya.

Sifat kayu tenggelam di dalam air termasuk limbah serbuk gergajiannya, juga mempunyai sifat alami sebagai kayu penyedot racun hewan berbisa atau serangga berbisa.
Kegunan Kayu Stigi Darat secara umum :

1. Penyedot racun hewan berbisa (Ular, Kalajengking, kelabang dll).
2. Sebagai anti racun kadar tinggi (Bila terjadi keracunan potongan kayu direbus lalu diminum airnya).
3. Sebagai obat tradisional untuk beberapa penyakit diantaranya kanker.
4. Sebagai bahan baku Barang Seni Kerajinan seperti Tongkat,Rangka Keris, Tasbih, Pipa Rokok dan lain-lain selain menghasilkan bentuk yang indah juga dianggap bertuah untuk kharisma, kewibawaan, keselamatan, kerejekian dan ketentraman rumah tangga.

Pembusukan kayu Stigi darat hitam akan menghasilkan kekeringan kayu tetapi tidak lapuk atau termakan hama...., Dan kayu Stigi yang tertimbun tanah selama puluhan tahun ditanah asalnya yaitu tanah berkapur akan menghasilkan warna hitam pada batangnya tapi tidak keseluruhan berwarna hitam, hanya belang-belang saja. 


Kayu Stigi Darat di Jawa sudah sangat langka....., bahkan dalam sumber buku "Kisah Wali Songo" diceritakan Kanjeng Sunan Kalijogo selalu membawa Tongkat Kayu Stigi dalam setiap perjalanannya.
Dalam Kidungnya Njeng Sunan Kalijogo juga menjelaskan : Sakabehing Wisa Tawa/Sato Galak/Kayu Aeng, Lemah Sangar..........dst, Yang artinya : Segenap racun menjadi tawar,/Binatang buas menjadi jinak/Pohon ajaib, tanah angker........dst.
Ini artinya : Keberadaan Potensi Energi dalam sebuah kayu bisa dimanfaatkan untuk berbagai macam keperluan manusia sebagai Anugerah dari Tuhan Yang Maha Kuasa.....!!!.


Informasi : http://kertabaya.blogspot.com
Pemesanan : 
Hp/WA.08816287016

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

39-MISTIK UNYENG-UNYENG HULU KERIS DARI KAYU TAYUMAN

Unyeng-unyeng pada hulu keris(deder/jejer keris) adalah pusar serat kayu yang terjadi karena pada tempat itu pernah ditumbuhi ranting sehingga membentuk lingkaran-lingkaran kecil yang berlapis-lapis. Dalam dunia perkerisan terutama di Wilayah Surakarta dan Jogjakarta, hulu keris dari Kayu Tayuman(Cassia Laevigata) yang mempunyai unyeng-unyeng besarnya minimal berdiameter 2(dua) milimeter dipercaya oleh sebagian orang mempunyai tuah tertentu, adapun jenis tuah dan namanya tergantung pada letak unyeng-unyeng itu berada pada hulu keris.........!!!. Nama unyeng-unyeng dan tuahnya antara lain adalah : 01. Sunggi : adalah unyeng-unyeng yang terletak didaerah atas kepala(Mbun-mbunan) hulu keris, tuahnya dipercaya dapat mendatangkan kecerdasan dan ingatan yang tajam bagi pemiliknya. 02. Sotya/Pupuk : adalah satu buah unyeng-unyeng yang terletak didaerah bathuk atau dahi hulu keris, tuahnya dianggap mempunyai daya magis yang membuat pemiliknya mempunyai ingatan tajam dan pandai ...

12-KAYU BRAHMA/SECANG BRAHMA

Nama latin : Caesalpinia Bonducella Flemm/C. Sappan Linn. Tumbuhan ini banyak tumbuh liar atau kadang dipakai pagar hidup karena pohonnya penuh dengan duri. Tinggi pohon mencapa 7 Meter, bentuk batang silindris  dengan kulit kayu coklat serta bisa mengeluarkan getah kemerahan. Warna kayunya putih tetapi mempunyai teras yang berwarna merah darah..., seduhan air panas dari teras kayu secang  berwarna merah, yang mempunyai khasiat herbal sebagai obat yang manjuruntuk penyakit-penyakit yang ditandai dengan keluarnya darah seperti : Mimisan, Demam Berdarah, Darah Tinggi, Muntah Darah, Berak Darah, Batuk Darah Pada TBC, Pembersih Darah, Penyakit Jantung, Diabetes (Gula Darah), Liver dan Infeksi Ginjal. Contoh cara pemakaian : - Penyakit Jantung : Seduhan Teras Kayu Secang + Daun Dewandaru - Penyakit Kanker : Seduhan Teras Kayu Secang + Kayu Stigi + Kayu Naga Sari + Rumput Lidah Ular (atau Mahkota Dewa) - Penyakit Stroke : Seduhan Teras Kayu Secang + Pohon Ceplukan + Sedik...

14-KAYU PULE/PULAI

Nama latin : Alstonia Spp. Pohon Pulai sering dianggap sebagai pohon keramat yang dihuni Roh-roh halus, bentuk pohon menyerupai pohon karet (penghasil getah karet) dan biasa tumbuh didaerah kering dengan tinggi pohon mencapai 50 meter, deameter batang sampai dengan 2 meter. Bentuk batang lurus berwarna kelabu, daunnya rimbun berwarna hijau mengkilat serta melebar kesamping jadi sangat cocok bila dijadikan sebagai pohon peneduh. Sifat kayunya lunak, berwarna kuning keputihan dan mudah melengkung bila digunakan untuk bahan bangunan, untuk itu s ecara umum Kayu Pule hanya cocok untuk dibuat perkakas rumah tangga seperti : mainan anak-anak, papan gambar, ukiran patung dan topeng. Dalam pengobatan herbal Pohon Pule dapat dimanfaatkan untuk : - Getah Pule digunakan untuk mematangkan asbes (bengkak) pada kulit. - Kulit Pule untuk obat radang tenggorokan. - Daun Pule untuk obat demam, penurun tekanan darah, diabetes, nyeri dibagian dada dan mengurangi rasa sakit. Khusus di Jawa T...

03a-POHON NAGASARI

Nama Latin : Palaquium rostratum Tumbuhan ini berasal dari India dengan ketinggian pohon maksimal 30 Meter dan Diameter 120 Cm. Batangnya lurus, bulat torak, kayunya coklat kemerahan, mengkilat, berserat ringan dan mempunyai alur serat yang indah. Kayu Nagasari termasuk keras dan ulet, sebaiknya setelah dipotong jangan dijemur, setelah agak kering segera dibuat barang yang dikehendaki misalnya barang seni, perabot rumah dan lain-lain. Ciri khusus Kayu Nagasari yaitu jika ujungnya dibakar tidak bisa menyala, dan jika direndam di air sekitar 10 menit maka permukaan kayu akan keluar bulu-bulu halus. Manfaat Kayu Nagasari secara umum : 1. Kayunya biasa dibuat barang-barang seni kerajinan seperti Tongkat, Stick, Pipa, Tasbih dll, selain menghasilkan barang yang indah juga diyakini mempunyai tuah yang paling unggul diantara kayu-kayu bertuah lainnya. 2. Dibuat macam-macam perabot rumah misalnya lantai, mebel, dan kadang juga untuk membuat perahu. 3. Biji, daun, b...

34-KAYU TIMOHO

Nama Latin : Kleinhovia hospita L. Nama lain : Palisade, Timanga, Paliasa, Kolomang, Tengkele(Sunda), Apung-Apung(Sulawesi), Kayu Mundung(Sumba), Purnama Sadha(Bali), Barora(Sumbawa), Tahongai(kalimantan) dll. Merupakan pohon belukar yang selalu hijau, biasa tumbuh dihutan-hutan jati di Jawa dan pinggir-pinggir sungai. Tinggi pohon mencapai 30 meter dengan diameter 1 meter, batang berbonggol-bonggol dipenuhi cabang-cabang tebal berwarna abu-abu. Kayu berwarna kuning pucat dengan cerat-cerat hitam tetapi tidak merata pada seluruh batang. Daun tunggal berbentuk bulat telor sampai dengan menjantung, bunga berwarna merah jambu, dengan buah berbentuk kapsul berselaput membulat dan merekah pada rongganya. Secara umum Pohon Timoho berkasiat herbal dalam menyembuhkan berberapa penyakit diantaranya : - Daun : Untuk memulihkan, menyehatkan dan memperkuat hati, penyakit kuning dan hepatitis, hipertensi, detoksifikasi(mengeluarkan racun tubuh), anti radang dan anti alergi. - Jus d...

01-KAYU CENDANA

Pohon Cendana adalah sejenis pohon cemara dari Keluarga Santalaceae dan merupakan Species Santalum, tumbuhan ini sangat cocok tumbuh di tanah panas dan berkapur dengan intensitas cahaya matahari yang cukup. Musim kering yang panjang sangat baik pengaruhnya terhadap pembentukan minyak dan aroma, produksi minyak akan berjalan terus pada bagian akar teras kayu dan biasanya terhenti setelah pohon berusia -/+ 60-80 tahun. Karakteristik Tumbuhan : 1. Tinggi tanaman maksimal 15-20 meter dan diameter maksimal 60 cm, dengan batang lurus bulat tanpa alur dan agak berlekuk-lekuk dilapisi kulit yang kasar berwarna kelabu dan coklat tua, sedang kayunya berwarna putih kekuningan dan berbau harum setelah kering....., kadar minyak tertinggi terletak pada teras pangkal pohon/tunggak pohon. 2. Daun selalu hijau berbentuk oval atau lanset dan berminyak dengan ukuran 3.25-7,5 cm serta bersifat mudah gugur. 3. Berbuah setelah berusia 3-4 tahun, buahnya bulat berbiji satu sebesar buah kepundung...

31-AKAR MIMANG

Akar Mimang adalah akar dari pohon yang bentuknya melingkar-lingkar dan bertemu, atau bisa dikatakan sebagai pertemuan akar/akar pethuk. Konon kemampuan akar ini sangat unik......, jika masih berada didalam tanah ia dapat berpindah dari satu tempat ketempat lain tanpa adanya pergerakan tanah. Terjadinya pertemuan akar, sehingga disebut sebagai Akar Mimang dapat terjadi pada berbagai jenis tumbuhan, baik pohon besar, semak belukar maupun pohon kerdil.......!!!. Dalam dunia metafisika Akar Mimang diyakini mempunyai potensi energi supernatural yang besar dan berguna untuk :  - Mengacaukan pikiran orang yang berniat buruk, sehingga menjadi bingung dan linglung. - Sarana mengusir seseorang dari suatu wilayah. - Sarana penjaga rumah, gedung, kantor, perkebunan yang menyimpan barang berharga agar aman dari pencurian (tempat yang ditanami Akar Mimang akan mampu membuat bingung pencuri dan orang yang berniat jahat). - Penolak kekuatan jahat. - piandel dalam berdaga...

40-KAYU WUNGLEN

KAYU WUNGLEN Kayu Wunglen atau Wonglen, Onglen, Wungle adalah kayu yang berasal dari kerangka rumah makam Sultan Agung Hanyokrokusumo dan rumah makam Pakubuwanan di komplek makam raja-raja mataram di Pajimatan Imogiri-Bantul. Kayunya hitam, tenggelam diair, tahan api dan anti rayap......, ciri lain bila direndam diair akan mengeluarkan zat warna merah. Menurut sejarah kayu unglen berasal dari satu-satunya pohon di hutan palembang, dulu Sultan Agung membawa satu-satunya pohon ini untuk membangun rumah makam utama untuk calon makamnya di bukit Imogiri Bantul, konon yang memikul kayu ini sampai dijawa adalah makhluk gaib. Tapi namanya juga kayu sesuai takdirnya maka dalam perjalanan waktu terkena panas dan hujan, pada akhirnya kayu dirumah makam inipun ada beberapa yang menyusut dan melengkung. Untuk itulah maka pada tahun 1930 rumah makam utama (Prabayaksa Pakubuwanan) direstorasi, sebanyak 30 usuk yg kondisinya sudah melengkung diganti dengan kayu yang baru, kayu-kayu bekas u...

30-KAYU KEBAK

Pohon Kebak(Macaranga sp) : Merupakan pohon perdu yang biasa tumbuh ditempat-tempat basah, sumber air dan dipinggir-pinggir sungai, bentuknya seperti pohon waru tetapi warna daunnya agak muda. Karakter kayunya lunak, berwarna putih, ringan dan mudah terkena pelapukan/berjamur. Kayu Kebak sering dimanfaatkan oleh orang-orang yang ingin membuka usaha, karena kayu ini dianggap mempunyai tuah spesial untuk membuka jalan dan melancarkan rejeki. Cara Pemakaian : - Pelaris usaha/dagangan : Taruh sepotong Kayu Kebak didalam etalase barang yang dijual, atau bisa disimpan didalam kotak uang. - Menolak santet : Kayu Kebak direndam dengan air putih -/+ 15 menit, lalu diminum menjelang tidur. Kayu Kebak sejak dulu dianggap sebagai sarana pelarisan yang hebat dan menjadi pegangan wajib bagi para pedagang dan usahawan bila ingin usahanya maju dan berkembang dengan pesat..........!!!!!!. Informasi : http://kertabaya.blogspot.com Pemesanan : Hp/WA.085234884230 ...

38-KAYU KOKKA/KAUKAH

Nama Lain : Kaoka/Kaukah/Fukaha/Pukah dll. Pohon Kokka merupakan pohon purba Islam yang usianya sudah ribuan tahun dan banyak tumbuh di Negara Timur Tengah, habitat tumbuhnya didaerah semak-semak kawasan tropis dan padang pasir seperti Bukit Sinai, hutan-hutan kecil didekat Istambul dan perkampungan di Sungai Nil. Kayu Kokka sangat keras seperti Kayu Ulin(Kayu Besi) tetapi warnanya menyerupai Kayu Jati Jawa, kayunya senantiasa berminyak, memiliki aroma yang wangi(khas wangi kokka/kaoka/kaukah) dan tenggelam didalam air. Kokka memiliki buah yang berkayu sangat keras serta mengkilat dan baru jatuh dari pohonnya setelah berusia 40-50 tahun, tekstur Buah Kokka lebih keras dari kayunya serta memiliki serat yang lebih lembut dari kayunya, bahkan buahnya adalah merupakan resume dari galihnya kayu kokka yang usianya ribuan hingga jutaan tahun sebelum masehi, dan Kayu Kokka dipasaran yang biasa dibuat Tasbih dan Tongkat kebanyakan dibuat dari Buah Kokka yang berkayu ini........!!...